Lamongan, 1 Oktober 2024 – Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran, MTsN 2 Lamongan menggelar workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) hari kedua. Seluruh guru mengikuti kegiatan ini dengan serius untuk mendalami materi yang disampaikan oleh narasumber kompeten, Dr. Widayanto, M.Pd dari BDK Surabaya.
Pada sesi pertama, peserta workshop diberikan pemahaman mendalam tentang penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), modul ajar, dan asesmen berdiferensiasi sesuai dengan ketentuan dalam KMA Nomor 450 Tahun 2024.
Materi ini sangat penting untuk memastikan pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Bapak Widayanto menyampaikan Pembelajaran Kurikulum Merdeka dibedakan menjadi dua yakni pembelajaran Intra dan Proyek.
Pembelajaran Intra itu menjadi tanggung jawab setiap guru dan memiliki ciri di dalamnya ada nama mata pelajaran seperti Al-Qur;an Hadits, Aqidah Akhlaq dan seterusnya. Guru wajib Menyusun perangkat pembelajaran yang mencakup pertama Capaian Pembelajaran (CP), kedua Tujuan Pembelajaran (TP), ketiga Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), dan keempat Modul ajar (MA).
Jika guru sudah memiliki empat jenis perangkat pembelajaran tersebut, Maka dia akan selamat dunia dan akhirat dalam artian tugas administras pembelajaran sudah lengkap begitu kata pak Widayanto yang disambut tawa seluuh peesrta workshop.
Sedangkan pembelajaran Proyek itu menjadi tanggaung jawab Tim yang ditunjukan dan mendapat pengesahan SK dari Bapak Kepala Madrasah. Sesi pertama dimulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB tanpa terasa beliau menyampaikan materi dengan gaya khas humornya, tegas dan jelas.
Usai break sholat Dhuhur dan makan siang dilanjutkan sesi kedua tepat pukul 13.00 hingga 14.00 dikupas tuntas juga meteri penyusunan Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5RA) dan asesmen yang relevan.
Dengan bekal pengetahuan ini, diharapkan guru dapat merancang proyek-proyek pembelajaran yang menarik dan menantang bagi siswa.
Di acara pengantar hari kedua Kepala MTsN 2 Lamongan, Bapak Asman, S.Ag, M.Pd, menyampaikan harapannya agar workshop ini dapat dikukti sekuruh peserta dengn tuntas, meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun perangkat pembelajaran yang berkualitas. “Dengan pemahaman yang lebih baik tentang Kurikulum Merdeka, kita optimis dapat memberikan pembelajaran yang lebih bermakna bagi siswa,” ujarnya.